Senin, 18 Maret 2013

Studi Kasus RPC


Contoh studi kasus RPC dengan aplikasi untuk meremote pada teknik RPC (Remote Procedure Call) yang menggunakan putty untuk melakukan SSH.
Kegunaan utama SSH adalah untuk memasuki sistem komputer di tempat lain yang terhubung melalui jaringan dengan cara yang aman. Tapi saat ini SSH dapat diturunkan untuk berbagai hal yang amat dibutuhkan dalam komputasi jaringan atau lebih besar lagi: internet.
Sedangkan putty adalah software remote console/ terminal yang digunakan untuk meremote komp dengan terhubungnya menggunakan port ssh atau sebagainya, Pada bahasan disini diterang cara unutk meremote komp sistem operasi linux dengan menggunakan komp sisem operasi windows tentunya putty disini diinstall diwindows jadi digunakan putty versi windows.
• Cara Meremote :
Sebelum melakukan langkah di bawah port ssh di komp tujuan harus aktif dengan cara diaktifkan servicenya melalui terminal
=>di fedora => service sshd start “untuk mengaktifkan por ssh”
=> chkconfig sshd on “servis aktif terus berjalan”

jika untuk mengatahui sshd sudah terinstall belum ==>service sshd status
jika failed berarti belum terinstall dan harus diinstal dahulu opensshnya.
Putty bisa di download secara gratis di situs

http://www.chiark.greenend.org.uk/~sgtatham/putty/download.html
Cara pakai putty sesudah didownload
Software putty tidak memerlukan installasi putty versi ini langsung klik2 saja akan muncul sebagai berikut:

merupakan versi yang dipakai pada waktu membuat tutorial ini.

Langkah awal menggunakannnya


Langkah kedua 
untuk mengisi login as harus benar passwordnya juga harus tepat sesuai yang terdaftar pada komp yang di remote.



Langkah 3 
Anda berhasil masuk hal yang terpenting disini jika kita ingin akses full administrator komputer linux yang di remote tadi harus masuk sebagai root.

Hasilnya Setelah kita melakukan setting pada awal install putty dan setelah masuk console lalu login dan memasukkan password tujuan dengan benar maka kita bisa mengakses computer yang kita remote secara penuh.

Sumber :
http://ibasbloger.blogspot.com/2008/09/cara-pemakaian-putty-dan-winscp-di.html 
(tanggal akses 18/03/2013)
http://blog.uad.ac.id/endro/2010/10/04/rpc-rmi/
(tanggal akses 18/03/2013)

Minggu, 10 Maret 2013

Karakteristik Sistem Terdistribusi


1. No global clock (Keterbatasan dalam Global Clock)
Hal ini menyebabkan kesulitan dalam mensinkronkan waktu seluruh komputer/perangkat yang terlibat. Dapat berpengaruh pada pengiriman pesan/data, seperti saat beberapa proses berebut ingin masuk ke critical session.
• Dalam pemakaian bersama atas sumber daya diperlukan beberapa hal, yaitu:
   - Dibutuhkan hardware dan software yang mendukung
   - Memerlukan resource manager
   - Perlunya suatu hubungan antara resource dengan pihak yang menggunakannya.
   - Terdapat client-server, remote evolution, code on demand, dan mobile agent.
• Terdapat batasan pada ketepatan proses sinkronisasi clock pada sistem terdistribusi, oleh karena  asynchronous message passing
• Pada sistem terdistribusi, tidak ada satu proses tunggal yang mengetahui global state sistem saat ini (disebabkan oleh concurrency dan message passing)

2. Independent failure
• Setiap komponen/perangkat dapat mengalami kegagalan namun komponen/perangkat lain tetap berjalan dengan baik.
• Kemungkinan adanya kegagalan proses tunggal yang tidak diketahui.
• Proses tunggal mungkin tidak peduli pada kegagalan sistem keseluruhan

3. Concurrency of components 
Pengaksesan suatu komponen/sumber daya (segala hal yang dapat digunakan bersama dalam jaringan komputer) secara bersamaan.
• Setiap komponen Hardware atau Software bersifat otonom.
• Sinkronisasi dan koordinasi dengan message passing.
• Sharing resource
• Masalah umum dalam system concurrent:
   - Deadlock
   - Lifelock
   - Komunitas yang tidak handal